1/31/14

" Ni Hao ? " : Kenalan sama Bahasa Mandarin Yuk!



"Ni Hao?" 
Mungkin sebagian besar dari kita tidak asing dengan kata tersebut, yap... Ni Hao berarti "Apa Kabar?"  dalam Bahasa Mandarin. Orang Tionghoa sendiri mempunyai cara unik dalam menyapa, mereka (Tionghoa) umumnya akan berusaha lebih mengakrabkan diri dengan bertanya lebih lanjut kepada orang yang disapa seperti, "Mau pergi kemana? Ngapain?" atau apabila pas jam makan siang, nanyain udah makan apa belum, tapi walaupun ditanya seperti itu, orang yang ditanya paham kalau itu merupakan basa-basi. Jadi kalau ditanya udah makan apa belum pas keadaan seperti itu biasanya dijawabnya udah walaupun mungkin belum makan karena maksud orang yang nanya tersebut adalah menyapa. Itu tanda sesama mereka menunjukan rasa care. Sama halnya Ni Hao yang berarti apa kabar sudah umum digunakan untuk menyapa orang.

Teman-teman yang masih awam jujur pasti pusing kalau melihat huruf-huruf Bahasa Mandarin yang lumayan rumit atau kalau bahasa sundanya riweuh gitu kan? Sama... saya pas dulu awal-awal belajar Bahasa Mandarin juga ngeluh ngelihat tulisan yang kaya gitu, mana nulisnya lumayan bikin tangan pegel, lumayan lah tangan jadi olahraga gara-gara harus nulis huruf Mandarin berlembar-lembar.
Jadi di Bahasa Mandarin itu nggak seperti kaya alphabet yang abjadnya dihafal, tapi selain harus belajar baca, juga nulis, plus dengerin  (soalnya ada nadanya yang beda nada beda juga artinya walaupun pronouncationnya sama). Dalam Bahasa Mandarin, huruf tulisannya itu disebut hanzi dan tulisan alphabetnya disebut pinyin (huruf yang bisa kita baca/romanisasinya).Setiap hanzi  mewakili karakternya masing-masing, konon hanzi itu mewakili replikasi dari arti kata yang ingin disampaikan. 

Sekarang kita membahas sedikit perbedaan Bahasa Mandarin di Indonesia dengan yang memang di China sana. Konon kalau di Indonesia orang-rang etnis China memang banyak yang menggunakan Bahasa Mandarin, begitu yang saya tahu, sebab teman-teman saya sendiri dari kecil memang banyak yang beretnis Tionghoa, ya bisa dibilang orang kompleks perumahan saya waktu kecil kebanyakan keturunan Tionghoa dan biasa pake bahasa Mandarin. Waktu SD aja teman paling dekat saya saja kebetulan etnis Tionghoa. Jujur sih berbeda banget pergaulan waktu dulu sama sekarang, sekarang teman-teman saya mah pribumi semua, hehehe... (Sorry Intermezzo ^^). Ngomong-ngomong soal masa kecil saya lagi, kebetulan nama asli saya sangat-sangat berbau Mandarin dan menjadi lirik sebuah lagu anak Mandarin. Dan waktu itu juga kebetulan saya menjadi murid pindahan baru dari kota lain dan lirik lagu tersebut pas banget dengan nama saya dan keadaan saya yang merupakan murid pindahan, jujur sih sebel juga diledek-ledekin namanya waktu itu (ayo tebak lagu apa itu???). Kembali ke topik ya, Bahasa Mandarin yang biasa dipake Tionghoa Indonesia ini sendiri berbeda sama Mandarinnya China, seperti kalo kakak cowok Mandarin Indonesia = koko, kalo Mandarin Chinanya= gege (baca:keke). Terus terimakasih = Kamsia (Mandarin Indonesia) = XieXie (Mandarin China). 

Sekarang mau bahas sedikit mengenai susunan kata dalam Mandarin ya. Kalau dalam Bahasa Inggris Teman Saya= My friend, kalau Bahasa Mandarin = Wo de Pengyou / Wo Pengyou (wo=saya, de=kata tambahan untuk kepumyaan yang boleh dipakai atau boleh juga gapapa jika ga dipakai , pengyou=teman), Jadi bisa diartiin "teman saya" dalam bahasa mandarin punya frase "saya punya teman" dengan adanya imbuhan "de" tersebut. Nah yang uniknya ni di Indonesia sendiri orang-orang enis keturunan, sering bilang teman saya menjadi "owe punya teman", nah itu konon pengaruh dari susunan dari kalimat bahasa Mandarin sendiri. Terus Bahasa Mandarin punya susunan kalimat = Subjek+keterangan+predikat, pokoknya kata kerja berada di akhir kalimat contohnya " Kakak perempuan saya bekerja di rumah sakit" = "Wo de jiejie zai yiyuan gongzuo" (jiejie=kakak perempuan, zai=di/ke, yiyuan=rumah sakit, gongzuo=bekerja) yang berarti kalau diartikan satu-persatu ke bahasa Indonesia menjadi "Saya punya kakak ke rumah sakit kerja . Nah sama halnya kata yang tadi, mungkin teman-teman punya pengalaman sendiri, yang mungkin memperhatikan ada engko2 atau enci2 yang lagi ngomong bahasa Indonesia dengan aksen Mandarin, trus susunan kalimatnya sama kaya susunan bahasa Mandarin, walaupun orang Indonesia sendiri sekarang juga sudah banyak yang memplesetkan Bahasa Indonesianya ya, karena maksud saya disini mengarah pada topik Bahasa Mandarin :) 

Sekian dulu aja ya, teman-teman... Sebenernya masih banyak yang mau ditulis.  Lain kali saya mau ngeshare yang lain...
Terimakasih untuk pembaca dan CMIIW ^^
XieXIe Ni. Zaijian!!!



1/29/14

2014 : Language Year, Final Project, Enterpreunership, Writer



                                    pict : weheartit.com

I just want to share about my epectation this year, i realize back to the days before, i haven't straightened my intention to reach my dream yet . I just dream but no action, i know there is wrong in myself.
Sharing about my friend's experience:
1. Call her " Jessie " :  persistence
    She will attempt to reach her desire, whatever she do to incarnat her dream. I salute to her. She wants getting grade "A"  and she wants to be Model too. She applicate it and she attempt to incarnat her dream in order to be a model, dream... dream... dream....
All people have it, but depend on the action.

2. Call her "Rili" : Family conflict
    It's not easy if our family is almost broken. Rili, she doesn't want people to take a pity about her. She comes from common family, she is often crying about her fate. However, it doesn't work. Tears never finish the problem. She wants to change, but it doesn't work. She believes, if one day happy ending story will comes. Just like Cinderella story, but in reality it's not like that. Family is the foundation, like building house, first we have to build foundation.

YES, Thanks for GOD if we've given perfect family.